Seringkali kita mendengar kata Linux, namun seringkali pula kita tidak begitu paham dengan kata ini. Sering mendengar bukan berati mahir menggunakannya. Sistem operasi komputer dengan nama LINUX ini yang dikenal open source kembali meramaikan Indigo dalam workshop Linux yang kedua pada tangal 17 Januari 2009. Masih bekerja sama dengan Komunitas Linux Arek Suroboyo (KLAS), untuk kedua kalinya Indigo mengadakan workshop Linux sebagai lanjutan dari workshop sebelumnya (10/01/09). Tepat pukul 13.00 wib para peserta yang tergabung dalam sesi 1 memenuhi ruangan workshop Indigo. Tak ada habisnya peserta yang datang, hinga ada beberapa peserta yang harus berbagi komputer untuk dapat mengikuti workshop ‘Penginstalan Linux’ ini. Dari peserta yang hadir tidak semua adalah peserta lama asal workshop sebelumnya, namun ada juga peserta yang baru mengenal Linux. Hal ini memang dibuat oleh pihak Indigo agar pengenalan Linux lebih meluas dan merata tak hanya sebatas peserta lama. Kemudian ditanggapi baik oleh mas Arie ketua KLAS yang juga selaku pemateri di sesi pertama. Dengan menggunakan distro LinuxBlankOn 4.0, pria yang menjadi manager dalam KLAS ini mengisi pelatihan dengan mengulang kembali sekilas yang menjadi pelatihan pertama. Dan dilanjutkan dengan memasuki penginstalan Linux. Dibantu oleh dua anggota dari KLAS, para peserta kini tidak lagi kesulitan dalam proses penginstalan. Tahap demi tahap dari Linux telah berhasil di instal oleh para peserta workshop. Semangat dalam mengisi pelatihan Linux ini juga di torehkan oleh mas Haikal selaku pemateri di sesi kedua. Tak cukup menggunakan layar proyektor, agar ilmu Linux yang dibagikan sampai ke peserta, media white board juga diturunkan untuk memperjelas isi dari materi tersebut. Cara pengisntalan Linux pun mudah tak serumit yang dibayangkan. Terutama bagi yang pernah mengsintal Windows, instal Linux tak jauh berbeda. Hanya saja yang membuatnya lain adalah dalam menginstal Linux tidak memerlukan perangkat keras yang mahal. Program - program maupun aplikasi-aplikasi networking tersedia dalam semua distribusi Linux (dalam CD atau disket), sehingga tak perlu mencari atau membeli bahkan mendownload aplikasi tambahan lagi. Dan dalam materi workshop kedua ini dijelaskan bahwa Linux memiliki dukungan akses 33 macam sistem file yang berbeda. Sehingga Linux mampu mengakses sistem file FAT16, FAT32 (kepunyaan DOS), VFAT (Win), HPFS (OS/2), Minix, UFS (Solaris), Xenix, SCO, Novell, dsb. Workshop ‘Penginstalan Linux’ ini telah menarik minat para peserta terhadap Linux. Terbukti beberapa dari mereka yang bersemangat untuk mendafar menjadi peserta untuk mengikuti workshop ketiga yakni workshop ‘Perintah Dasar Linux’ yang akan diadakan Sabtu mendatang (24/01/09). (Blnd)